Tulisan ini didedikasikan untuk pasangan yang akan menikah yang ingin medical checkup pranikah.
Pasangan yang akan menikah umumnya mempersiapkan hal yang berkaitan dengan resepsi pernikahannya, namun sebagian dari mereka lupa bahwa persiapan kesehatan mereka berdua adalah penting.
Permasalahan kesehatan, mental, dan finansial adalah permasalahan yang sering ditemui oleh pasangan dalam menjalani rumah tangga. Nah,pada tulisan ini saya akan menguraikan khusus tentang kesehatan pranikah terutama check up masing-masing pasangan.
Hal yang mendasari pasangan untuk menjalani check-up pra nikah adalah untuk membentuk keluarga yang sehat sehingga menghasilkan keturunan yang sehat pula.
Apakah pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital medical check-up) itu?
Premarital check-up / pemeriksaan kesehatan pranikah adalah sebuah usaha pencegahan yang bertujuan untuk mendeteksi kesehatan reproduksi dan genetika dari masing-masing pasangan calon suami dan istri, yang tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan rumah tangga yang seutuhnya.
Sekarang ini masih cukup banyak calon pengantin yang mengabaikan chek-up pranikah ini. Padahal ini penting untuk menghindari permasalahan kesehatan keluarga di masa datang, seperti sulitnya mendapatkan keturunan, punya anak dengan sakit bawaan, dan lainnya.
Mengapa perlu check-up pranikah?
Setelah mengetahui apa itu check up pranikah, maka kita akan tahu mengapa pemeriksaan kesehatan (check-up pranikah) itu penting dan perlu.
Inilah alasannya:
- Banyak hal yang negatif akibat penyakit tersembunyi (yang hanya bisa ketahuan apabila di MCU) yang dapat dikontrol agar tidak menjadi lebih parah lagi setelah mengetahuinya dari hasil check-up pranikah.
Contohnya = penyakit genetik seperti thalassemia, diabetes melitus, hipertensi, kelainan jantung, hepatitis, HIV, dan seterusnya.
- Dapat diketahui apakah pasangan ini cepat punya keturunan atau berpotensi lama punya keturunan/tidak punya keturunan dengan tes kesuburan masing-masing calon.
- Pemeriksaan kesehatan pranikah tidak hanya untuk mendeteksi penyakit turunan, tapi juga untuk mengetahui apakah calon pasangannya memiliki organ reproduksi yang lengkap.
Catatan yang harus diingat bahwa jika ternyata ditemukan permasalahan kesehatan, hasil pemeriksaan kesehatan pranikah itu bukan untuk membatalkan pernikahan, melainkan dapat sesegera mungkin dicarikan pemecahan dan solusinya untuk mencegah masalah yang lebih besar dikemudian hari setelah mereka menikah.
Apa saja yang diperiksa saat check-up pranikah?
Pemeriksaan kesehatan pranikah umumnya memeriksa hal-hal di bawah ini:
- Kondisi fisik kedua calon pengantin secara umum, untuk pemeriksaan awal.
- Penyakit genetik.
Misalnya kelainan darah yang diturunkan oleh orang-tua seperti thalassemia (sel darah merah yang mudah rusak), buta warna, hemofilia (gangguan pada pembekuan darah), dan lainnya.
Dicek juga adanya ketidakcocokan rhesus karena dapat membahayakan janin yang dikandung. Mengapa? Umumnya jika wanita yang memiliki rhesus negatif jika menikah dengan pria rhesus positif maka akan beresiko keguguran setelah anak pertama. Karena ibu akan membentuk antibodi untuk menyerang sel darah janin yang memiliki rhesus positif.
Penyakit-penyakit di atas dapat diturunkan melalui pernikahan dengan penyandang atau dengan orang yang bersifat carrier (pembawa).
- Penyakit bawaan tertentu.
Seperti: diabetes melitus, hipertensi, kelainan jantung.
Bila calon ibu hamil dan punya kadar gula yang tinggi akan meningkatkan resiko kecacatan pada janinya.
Bisa juga terjadi komplikasi seperti preeklampsia, janin besar, gangguan pertumbuhan janin, proses kelahiran yang sulit, dan janin yang meninggal dalam kandungan.
Oleh karena itu, jika terdeteksi dini sebelum menikah, maka dapat dicarikan solusinya oleh para ahli.
- Penyakit yang baru diderita
Contoh: infeksi dan PMS, hepatitis B, HIV.
Contoh penyakit infeksi seperti toksoplasma, rubella dan cytomegalovirus dapat menyebabkan keguguran, bayi prematur lahirnya, dan cacat.
Contoh PMS yaitu sifilis, gonore, dan herpes dapat mengakibatkan kecacatan pada bayi.
Nah dengan demikian pemeriksaan kesehatan pranikah itu menjadi sangat penting agar pasangan suami istri nantinya melahirkan keturunan yang sehat.
Jika diketahui sejak dini, maka calon pengantin bisa diberikan pengobatan lebih dulu untuk mencegah penularan kepada pasangan atau kepada janinnya kelak.
Bagaimana cara/prosedur check-up pranikah?
Umumnya kedua pasangan berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau bisa juga terlebih dahulu ke dokter umum.
Biasanya dokter akan melakukan assessment, wawancara mengenai riwayat kesehatan diri, riwayat kesehatan keluarga, keadaan lingkungan sekitar, dan kebiasaan dan gaya hidup masing-masing pasangan (seperti kebiasaan merokok, dan lainnya).
Barulah jika ditemukan sesuatu, dokter menyarankan pemeriksaan laboratorium.
Dimana labnya? anda bisa melakukan pemeriksaan laboratiorium di klinik Prodia yang mempunyai Panel Premarital untuk uji saring kesehatan para calon pengantin dengan akurat dan dalam waktu yang cepat.
Pemeriksaannya meliputi:
- Hematologi lengkap
Untuk mengetahui kondisi kesehatan calon pengantin dan deteksi kelainan sistemik, deteksi penyakit infeksi dan penyakit darah.
- Gambaran darah tepi, analisa Hb HPLC dan badan inklusi HbH.
Untuk mengetahui adanya penyakit darah yang diturunkan, yaitu thalassemia.
- Golongan darah A, B, AB, O dan rhesus.
- Urine rutin
Untuk mengetahui adanya gangguan ginjal atau saluran kemih, penyakit metabolik atau sistemik pada kedua calon pengantin.
- Glukosa puasa.
Untuk mendiagnosa diabetes melitus.
- HbsAg.
Untuk mengetahui ada atau tidak infeksi hepatitis B.
- VDRL/RPR
Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular seperti sifilis dan gonore.
- Anti rubella lgG, anti toksoplasma lgG dan anti CMV lgG.
Untuk status imunitas terhadap rubella, toksoplasma, dan cytomeglovirus.
Pemeriksaan di atas dilakukan dengan sampel darah atau urine.
Sebelum pemeriksaan, calon pengantin diwajibkan berpuasa selama 12 jam dan hanya dibolehkan minum air putih saja.
Kapan pemeriksaan kesehatan pranikah sebaiknya dilakukan?
Tidak ada batasan waktu untuk melakukan check-up pranikah, namun ada yang mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan enam bulan sebelum menikah adalah yang dianggap ideal.
Mengapa? Jika ditemukan masalah pada hasil lab maka kedua calon pengantin masih memiliki cukup waktu untuk segera melakukan pengobatan yang diperlukan.
Apa yang harus dilakukan calon pengantin bila ditemukan masalah kesehatan?
Apabila penyakitnya cukup serius, jangan ragu untuk menyusun ulang rencana pernikahan sampai pengobatan tuntas dilakukan.
Mengapa? karena jangan sampai timbul penyesalan setelah menikah, hanya karena gara-gara penyakit yang dapat disembuhkan dari jauh hari sebelumnya.
Apa manfaat pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital check-up)?
Manfaatnya adalah:
- Mempersiapkan kesehatan diri masing-masing calon suami istri.
- Mempersiapkan buah hati yang sehat nantinya.
- Dapat melakukan vaksinasi pada calon ibu sebelum hamil yang tidak boleh diberikan pada saat hamil, seperti MMR.
Bila calon ibu belum punya kekebalan terhadap virus rubella maka dapat divaksin terlebih dahulu.
Jika tidak maka janin akan beresiko menimbulkan kelainan seperti tuli, kepala kecil, kelainan jantung, dan kematian.
- Hasil dari pemeriksaan kesehatan yang telah diketahui oleh masing-masing calon diharapkan dapat mengubah perilaku atau gaya hidup calon pengantin yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, sering begadang, dan lainnya.
Pemeriksaan lain yang diperlukan bagi calon pengantin wanita
- USG
Untuk mengetahui apakah ada kista, mioma dan tumor.
- Pemeriksaan TORCH
Untuk mengetahui toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex virus tipe-2.
- Cek hormon
Yaitu kadar estrogen, estradiol, tiroksin, FSH, LH)
- Cek alergi sperma
Untuk mengetahui ada tidaknya alergi
- Pemeriksaan ovarium
Untuk mengetahui sel telurnya
- Mengukur kadar panggul
Untuk mengetahui sempit atau tidak yang nantinya akan mempengaruhi proses melahirkan.
- Pemeriksaan bentuk rahim
Pemeriksaan lain yang diperlukan bagi calon pengantin pria
- Pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
- Pemeriksaan PMS (penyakit menular seksual)
- Pemeriksaan sperma (spermiogram)
Untuk mengetahui apakah spermanya aktif dan jumlah nya banyak.
Biasanya diperiksa di klinik kesuburan.
Sumber:
Majalah SmartLiving
Edisi 63 - Januari/Februari 2017
0 komentar:
Post a Comment