Pengenalan Perawatan Gawat Darurat Untuk Pemula


Di bawah ini adalah poin-poin tentang pengenalan dasar perawatan gawat darurat untuk pemula. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan, cedera, atau serangan penyakit serius yang mendadak.

Sumber tulisan dan sumber gambar adalah:

Majalah SmartLiving
Edisi 58
Maret-April 2016

Pengenalan penanganan gawat darurat diuraikan dalam bentuk tanya jawab.


pengenalan tahap-tahap perawatan gawat darurat bagi pemula



Apa perawatan gawat darurat itu?


Perawatan gawat darurat adalah proses penanggulangan pasien dengan kedaruratan medis (emergency patient).

Apa langkah-langkah perawatan gawat darurat itu?


1. Melakukan survei primer

Survey primer adalah melakukan inspeksi cepat memeriksa keadaan pasien yang disebu initial assessment. Ini dilakukan untuk memberikan pertolongan segera yang diperlukan.

2. Melakukan survei sekunder

Survei sekunder dilakukan untuk mengetahui riwayat medis pasien, seperti alergi, obat-obatan yang digunakan, hal-hal lain yang berhubungan dengan penyebab cedera tersebut.


Bagaimana agar perawatan gawat darurat bisa mencegah cacat si korban atau kematian?


Korban (misalnya korban kecelakaan, dan lainnya) bisa saja meninggal dunia atau mendapatkan cacat jika penanganan gawat darurat yang tidak tepat yang diberikan warga yang kebetulan menolong di tempat, namun tidak mempunyai pengetahuhan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan.

Oleh karena itulah maka harus dilakukan langkah-langkah di bawah agar dapat mencegah cacat atau kematian:

- Masyarakat harus diajari bagaimana menjamin jalan napas korban agar tetap aman.

- Sirkulasi darahnya juga diusahakan tetap terjaga.

- Jangan panik ketika memberi pertolongan.


Mengapa mempelajari atau mengikuti pelatihan pertolongan pertama / penanganan gawat darurat itu penting?


Keadaan gawat darurat memang jarang terjadi, tetapi dapat muncul setiap saat akibat kecelakaan atau kambuhnya secara tiba-tiba penyakit berbahaya yang fatal, seperti serangan jantung, stroke, dan lainnya.

Banyak kasus orang yang didekatnya tidak siap menghadapinya sehingga orang yang cedera atau terserang penyakit serius itu tidak bisa diselamatkan.

Untuk tindakan preventif maka sebaiknya mengikuti pelatihan pertolongan pertama untuk memperoleh keterampilan memberikan pertolongan, seperti pernapasan buatan, manuver Heimlich mengatasi tersedak, menangani korban serangan jantung (heart attack), shock, dan cedera traumatis.

Contohnya seperti kasus serangan jantung, pertolongan pertama dalam dua jam setelah mengalami serangan adalah momen menentukan untuk terhindar dari kematian atau cacat yang fatal. Oleh karena itu pertolongan pertama pada kecelakaan perlu diketahui masyarakat sebagai pengetahuan dasar untuk meminimalkan efek negatif korban kecelakaan atau serang tiba-tiba penyakit serius.


Jelaskan sistem penanggulangan gawat darurat di rumah sakit


SPGDT (Sistem penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) di rumah sakit terdiri dari unit-unit:

- ICU (intensive care unit)

- HCU (High Dependency Care Unit)

- GWC (General Wards Care)


Apa ICU itu?


ICU (intensive care unit) adalah untuk merawat pasien yang punya potensi gagal organ atau dengan kata lain organ tubuhnya sudah tidak berfungsi lagi.


Apa HCU itu?


HCU (High dependency care unit) adalah unit peralihan antara ICU dan GWC (bangsal perawatan).


Apa tahap-tahap penanganan kasus gawat darurat


1. Sementara anda melakukan pertolongan pertama, bila memungkinkan mintalah orang lain untuk memanggil dokter atau ambulan.

2. Periksa pernapasan.
Bila terhenti, segera mulai dengan pernapasan (resusitasi) dari mulut ke mulut. Prioritaskan untuk mengusahakan korban untuk bernapas kembali, kecuali pada kasus tersedak.

3. Periksa ada tidaknya perdarahan hebat. Bila ada, hentikan pendarahan itu.

4. Bila Anda menduga adanya cedera tulang belakang, jangan mengubah posisi korban.
Contoh cedera tulang belakang bisa terjadi akibat jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas, dan lain lain.

5. Bila korban pingsan, tetapi pernapasannya normal tanpa cedera tulang, baringkan dalam posisi istirahat.

6. Jangan meninggalkan korban sebelum petugas medis datang.

Ingat: Bila pernapasan berhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak dan dalam 4-6 menit akan terjadi kematian.


0 komentar:

Post a Comment